Minggu, 21 Maret 2021

Problem Identitas - Prof. Dr. Ignatius Bambang Sugiharto

Problem Identitas - Prof. Dr. Ignatius Bambang Sugiharto

Mengapa kita mengalami krisis identitas? Mengapa krisis identitas ini menjadi isu besar? Dalam video pembelajaran ini akan membahas beberapa penyebab krisis identitas, antara lain hilangnya batas wilayah dan kategori, ketidakadilan atau perasaan tertindas, dan media sosial yang menjadi ajang untuk pengakuan sosial. Sebelum melihat lebih jauh mengenai problem identitas, kita harus melihat terlebih dahulu mengenai jenis-jenis identitas. Ini penting karena yang sering menimbulkan masalah identitas adalah keterkecohan kita dalam melihat jenis-jenis identitas. Identitas itu ada 2 jenis, yaitu formal dan substansial. Selain jenis identitas, kita juga perlu mengetahui tentang pengertian identitas. Pengertian identitas yang petama adalah pengertian yang dangkal atau formal, dan pengertian yang kedua pengertian identitas yang mendalam atau substansial. Setelah kita mempelajari tentang jenis dan pengertian identitas diatas, ada baiknya kita melihat konteks dimana problem identitas ini muncul misalnya tantangan zaman pada saat ini. untuk lebih lengkapnya, tonton video berikut ini. Narasumber: Prof. Dr. Ignatius Bambang Sugiharto Dosen Jurusan Ilmu Filsafat Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan Tim Produksi: Pusat Inovasi Pembelajaran UNPAR 90's Studio

[Bambang Sugiharto] Makna dan Tujuan Hidup Perspektif Ontologi Transendental

Makna dan Tujuan Hidup Perspektif Ontologi Transendental
Prof. Dr. Ignatius Bambang Sugiharto
Extension Course Filsafat (ECF) fakultas Filsafat Unpar bekerja sama dengan Unpar+ mengusung kursus online dengan topik “MAKNA & TUJUAN HIDUP: Perspektif Ontologi Transendental”. Dengan narasumber Prof. Dr. Ignatius Bambang Sugiharto paparan subtopik “Makna dan Tujuan Hidup” ini mencoba melihat sisi makna hidup manusia dari sisi dunia seberang, atau perspektif “transendental”.

Pertama-tama, manusia tidak hanya hidup dengan fakta dan data, melainkan dengan makna-makna dimana makna-makna ini dilandasi oleh semacam “ontologi”. Dalam arti luas makna-makna ini merupakan bentukan dari atau dibentuk oleh gambaran tentang hakekat “Ada” atau “semesta kehidupan” ini.
FILSAFAT.IniOK.com

[Hadrianus Tedjoworo] Part 2 Beyond Paradoxes

  Video Di Situs Ini Telah Dibuat Anti Intrupsi Iklan
Part 2 
Beyond Paradoxes
PIPUNPAR
Bagian pertama materi tentang ‘Beyond Paradoxes’ telah mengajak untuk merilekskan hermeneutika kita, yakni dengan mengurangi dominasi rasio. Ada kekuatan imajinasi dalam kesadaran kita, yang sangat dekat dengan pengalaman kita akan realitas.

Memandang, yang berarti ‘mengalami’, dunia yang terfragmentasi ini, artinya: kita mulai belajar dari realitas, membiarkan diri kita berelasi dengan kenyataan dan membiarkan kesadaran kita diinspirasi oleh realitas.

Mari kita ingat apa yang pernah dikatakan Aristoteles, bahwa seorang jenius ialah sosok yang mampu menemukan keterkaitan dalam berbagai hal yang ‘tampaknya’ paradoksal. Pada titik kesadaran itu, orang akan mengalami kembali kekaguman, yang mengawali setiap bentuk ketersingkapan kebenaran (aletheia). Jadi, pikiran kita tidak harus bekerja keras setiap saat, karena di hadapan realitas, kita diundang untuk menerima & mengalaminya.

Narasumber:
Dr. Hadrianus Tedjoworo, OSC., S.Ag., STL.
Dosen Jurusan Ilmu Filsafat
Fakultas Filsafat
Universitas Katolik Parahyangan

Tim Produksi:
Pusat Inovasi Pembelajaran UNPAR
90's Studio

[I Bambang S] Pengertian Logika Dari Sudut Filsafat

 Video Di Situs Ini Telah Dibuat Anti Intrupsi Iklan
Pengertian Logika Dari Sudut Filsafat
- Prof. Dr. Ignatius Bambang Sugiharto


[Part 1] Beyond Paradoxes - Dr. Hadrianus Tedjoworo, OSC., S.Ag., STL

 Video Di Situs Ini Telah Dibuat Anti Intrupsi Iklan
[Part 1] 
*Beyond Paradoxes* 
Dr. Hadrianus Tedjoworo, OSC., S.Ag., STL
PIPUNPAR
*Bagian pertama materi tentang ‘Beyond Paradoxes’ telah mengajak untuk merilekskan hermeneutika kita, yakni dengan mengurangi dominasi rasio. Ada kekuatan imajinasi dalam kesadaran kita, yang sangat dekat dengan pengalaman kita akan realitas.*

Memandang, yang berarti ‘mengalami’, dunia yang terfragmentasi ini, artinya: kita mulai belajar dari realitas, membiarkan diri kita berelasi dengan kenyataan dan membiarkan kesadaran kita diinspirasi oleh realitas.

*Mari kita ingat apa yang pernah dikatakan Aristoteles, bahwa seorang jenius ialah sosok yang mampu menemukan keterkaitan dalam berbagai hal yang ‘tampaknya’ paradoksal. Pada titik kesadaran itu, orang akan mengalami kembali kekaguman, yang mengawali setiap bentuk ketersingkapan kebenaran (aletheia). Jadi, pikiran kita tidak harus bekerja keras setiap saat, karena di hadapan realitas, kita diundang untuk menerima & mengalaminya.*

Narasumber:
Dr. Hadrianus Tedjoworo, OSC., S.Ag., STL.
Dosen Jurusan Ilmu Filsafat
Fakultas Filsafat
Universitas Katolik Parahyangan

Tim Produksi:
Pusat Inovasi Pembelajaran UNPAR
90's Studio

Minggu, 22 Maret 2020

[Bambang Sugiharto] KECERDASAN PARA FILSUF DUNIA DALAM GENGGAMAN ANDA

 Video Di Situs Ini Telah Dibuat Anti Intrupsi Iklan
KECERDASAN PARA FILSUF DUNIA DALAM 
GENGGAMAN ANDA 
(Prof. Dr. Bambang Sugiharto)



 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India